Sabtu, 28 Februari 2009
Pengertian Akal
Letak akal
Dikatakan di dalam Al-Qur’an surat Al-Hajj (22) ayat 46, yang artinya,” Apakah mereka tidak berjalan di muka bumi lalu ada bagi mereka al-qolb (yang dengan al-qolb itu) mereka memahami (dan memikirkan) dengannya atau ada bagi mereka telinga (yang dengan telinga itu) mereka mendengarkan dengannya, maka sesungguhnya tidak buta mata mereka tapi al-qolb (mereka) yang di dalam dada.” Dari ayat ini maka kita tahu bahwa al-’aql itu ada di dalam al-qolb, karena, seperti yang dikatakan dalam ayat tersebut, memahami dan memikirkan (ya’qilu) itu dengan al-qolb dan kerja memahami dan memikirkan itu dilakukan oleh al-‘aql maka tentu al-‘aql ada di dalam al-qolb, dan al-qolb ada di dalam dada. Yang dimaksud dengan al-qolb tentu adalah jantung, bukan hati dalam arti yang sebenarnya karena ia tidak berada di dalam dada, dan hati dalam arti yang sebenarnya padanan katanya dalam bahasa Arab adalah al-kabd.
Senin, 05 Januari 2009
Memahami Perbedaan Makna Antara Ilmu dan Sains
Dalam banyak wacana seringkali kata ilmu disepadankan maknanya dengan kata sains. Benarkah makna ilmu sama dengan sains? Berikut ini penjelasannya..
Pengertian Ilmu
Kata ilmu terambil dari kata al-ilm dalam bahasa Arab. Kata al-ilm maknanya adalah “idrokusy-syaii bi haqiqotihi”, yang artinya,” mengetahui sesuatu sesuai dengan hakekatnya.” Al-ilm tergolong suatu pengetahuan. Ia merupakan pengetahuan yang benar, baik benar dalam arti sesuai sebagaimana “ada”-nya (ash-shidq) maupun benar dalam arti berpahala diakherat kelak jika diamalkan karena Alloh semata (al-haqq).
Dikatakan dalam Al-Qur’an
Dikatakan di dalam Al-Qur’an
Jadi kalam/perkataan Alloh (Al-Qur’an) dan perkataan Muhammad SAW (As-Sunnah) termasuk al-ilm bahkan merupakan al-ilm yang paling utama karena terkandung di dalamnya yang berpahala di akherat kelak jika diamalkan karena Alloh (al-haqq) dan fakta yang bersifat ghoib yang tidak mungkin diketahui oleh manusia ketika hidup di dunia.
Contoh al-ilm, Sukarno dan Muhammad Hatta pada hari jum’at tanggal 17 Agustus 1945 sekitar pukul 10.00 WIB memproklamirkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Ungkapan ini adalah al-ilm karena sesuai sebagaimana “ada”-nya. Dikatakan di dalam
Lawan dari al-ilm adalah al-jahl yang tentu maknanya adalah “ idrokusy-syaii laisa bi haqiqotihi”, yang artinya ,” mengetahui sesuatu tidak sesuai dengan hakekatnya.” Al-jahl tergolong dalam pengetahuan. Ia adalah pengetahuan yang salah, baik salah dalam arti tidak sesuai sebagaiman adanya (al-kidzb) maupun salah dalam arti tidak berpahala di akherat kelak jika diamalkan (al-bathil).
Contoh al-jahl, Habibie pada hari jum’at tanggal 17 Agustus 1945 sekitar pukul 10.00 WIB memproklamirkan kemerdekaan bangsa
PengertianSains
Kata sains berasal dari kata science (bahasa Inggris). Sains sepenuhnya adalah hasil usaha manusia dengan perangkatnya yaitu panca indra dan akal, maka sains tidak membicarakan sesuatu yang tidak dapat dijangkau oleh panca indra dan akal. Sains tergolong ke dalam pengetahuan, tapi bukan sembarang pengetahuan. Sains adalah pengetahuan yang diperoleh melalui metoda sains (scientific methode). Metoda sains adalah proses sebagai berikut : kumpulan fakta - hipotesa - pengujian hipotesa – teori sains. Jika ditemukan fakta baru maka perlu dibuat hipotesa baru lalu dilakukan lagi pengujian hipotesa (baru) lalu diperoleh teori sains baru begitu seterusnya sebagai proses yang tidak akan pernah berakhir. Maka sains akan terus berubah berbanding lurus dengan ditemukannya fakta-fakta baru.
Contoh sains, dari hasil pengamatan ternyata bahwa, “ galaksi-galaksi bergerak saling menjauh.”, ini adalah ilmu karena menyatakan sebagaimana “ada”-nya, yang membawa kepada kesimpulan bahwa,” alam raya mengembang (artinya semakin luas)”, kesimpulan ini adalah sains (karena ini diperoleh melalui metoda sains, scientific methode).
Contoh bukan sains, dikatakan di dalam Al-Qur’an surat Adz - Dzariyyat (51) ayat 47, yang artinya,” Dan langit telah Kami bangun dengan kedua tangan (Kami) dan Kamilah yang benar-benar meluaskannya.”, ini adalah bukan sains karena tidak diperoleh melalui metoda sains tapi ini adalah wahyu Alloh atau perkataan Alloh, jadi ini adalah ilmu.
Jadi ilmu tidak selalu sama dengan sains dan tidaklah semua sains adalah ilmu karena sains bisa salah dalam arti tidak sesuai sebagaimana “ada”-nya maupun dalam arti jika diamalkan tidak berpahala di akherat kelak. Ilmu adalah ilmu dan sains adalah sains, ilmu dan sains adalah dua hal yang berbeda. Boleh jadi secara kebetulan sains dan ilmu bersesuaian.